Tugas Mandiri Pertemuan 11 - Konfigurasi DHCP Client ( CISCO Paket Tracer )
Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Dosen : Desmulyati, ST
Hallo Semua, kembali lagi di postingan terbaru blog saya, kali ini saya akan menjelaskan fungsi fungsi dari beberapa jenis protokol serta konfigurasi di Cisco Paket Tracer pada pertemuan 11, ok langsung saja kita ke materinya.
ICMP (Internet Control Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberikan kiriman pesan – pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai dari mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan putus atau connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka jaringan akan mengetahui respon – respon yang terjadi selama konektivitas didalam jaringan itu berlangsung:
Fungsi ICMP:
- Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan.
- Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan.
- Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan
POP3 (Post Office Protocol versi 3)
Protokol yang memiliki fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam e-mail client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk.
Fungsi POP3 :
Protokol yang digunakan untuk mengakses e-mail atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client. Fungsi utama dari POP3 adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang terkirim di dalam sebuah e-mail server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client, dimana baru akan terrespon ketika e-mail tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (mereka yang memegang username dan juga password dari alamat e-mail).
SMTP (Simple Mail Transport Protocol)
Protokol untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat secara elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis yang simple dan mudah untuk dipaham dan diimplementasikan.
Fungsi SMTP :
Protokol yang digunakan untuk membantu user mengirimkan surat elektronik / e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user dapat mengirimkan pesan elektronik atau e-mail kepada penerima.
FTP (File Transfer Protocol)
Protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang mendukung protokol TCP/IP, dua hal pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah framework.
FTP merupakan salah satu protokol internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan pengunggahan (upload) berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server. FTP Client adalah sebuah aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah - perintah FTP ke sebuah FTP Server, sedangkan FTP Server adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespon perintah - perintah dari sebuah FTP Client. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, mengunggah berkas komputer ke FTP Server, serta mengunduh berkas dari FTP Server.
Fungsi FTP :
Melakukan transfer file antara komputer yang terhubung melalui jaringan, termasuk internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal sebagai protokol jaringan yang memungkinkan transfer file antara komputer yang tersambung pada TCP/IP yang berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian peraturan dan prosedur untuk transfer data digital yang aman. FTP juga berfungsi untuk mempermudah dalam pembagian file - file, mempercepat secara tidak langsung atau implicyt menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system antar host.
Dosen : Desmulyati, ST
Hallo Semua, kembali lagi di postingan terbaru blog saya, kali ini saya akan menjelaskan fungsi fungsi dari beberapa jenis protokol serta konfigurasi di Cisco Paket Tracer pada pertemuan 11, ok langsung saja kita ke materinya.
ICMP (Internet Control Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberikan kiriman pesan – pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai dari mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan putus atau connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka jaringan akan mengetahui respon – respon yang terjadi selama konektivitas didalam jaringan itu berlangsung:
Fungsi ICMP:
- Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan.
- Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan.
- Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan
POP3 (Post Office Protocol versi 3)
Protokol yang memiliki fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam e-mail client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk.
Fungsi POP3 :
Protokol yang digunakan untuk mengakses e-mail atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client. Fungsi utama dari POP3 adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang terkirim di dalam sebuah e-mail server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client, dimana baru akan terrespon ketika e-mail tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (mereka yang memegang username dan juga password dari alamat e-mail).
SMTP (Simple Mail Transport Protocol)
Protokol untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat secara elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis yang simple dan mudah untuk dipaham dan diimplementasikan.
Fungsi SMTP :
Protokol yang digunakan untuk membantu user mengirimkan surat elektronik / e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user dapat mengirimkan pesan elektronik atau e-mail kepada penerima.
FTP (File Transfer Protocol)
Protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang mendukung protokol TCP/IP, dua hal pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah framework.
FTP merupakan salah satu protokol internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan pengunggahan (upload) berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server. FTP Client adalah sebuah aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah - perintah FTP ke sebuah FTP Server, sedangkan FTP Server adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespon perintah - perintah dari sebuah FTP Client. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, mengunggah berkas komputer ke FTP Server, serta mengunduh berkas dari FTP Server.
Fungsi FTP :
Melakukan transfer file antara komputer yang terhubung melalui jaringan, termasuk internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal sebagai protokol jaringan yang memungkinkan transfer file antara komputer yang tersambung pada TCP/IP yang berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian peraturan dan prosedur untuk transfer data digital yang aman. FTP juga berfungsi untuk mempermudah dalam pembagian file - file, mempercepat secara tidak langsung atau implicyt menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system antar host.
ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol yang berfungsi memetakan IP address menjadi MAC (Media Access Control) Address. ARP merupakan penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC Address. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS kita. Namun protokol ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan transaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya, kelemahan ini dimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In The Middle Attack.
Fungsi ARP :
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dinamik. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP statis secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP statis pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP Address atau Mac Address dengan kombinasi.
Referensi : http://blogkeren14.blogspot.co.id/2016/10
http://coretananakteknikinformatika.blogspot.com/
Konfigurasi DHCP Server Pada CISCO Paket Tracer
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah service dari server yang memungkinkan sebuah PC/Laptop/perangkat lain client bisa mendapat IP secara otomatis dari server DHCP. Dengan service ini, administrator jaringan maupun pengguna jaringan menjadi lebih mudah dan praktis dalam menggunakan jaringan. Misalnya dalam sebuah jaringan ada 200 PC, jika tidak ada DHCP maka admin tersebut harus menkonfigurasi satu per satu PC nya dengan memasukkan IP, gateway, dns, dan subnetmask.
Hal ini tentu sangat melelahkan dan memakan banyak waktu. Namun dengan layanan DHCP seorang admin hanya perlu mengaktifkan DHCP dan setiap PC ataupun perangkat lain akan menerima IP, DNS, gateway, dan subnetmask secara otomatis. Dengan layanan DHCP tidak perlu memakan banyak waktu.
Sebenarnya jika anda terhubung ke jaringan internet, misal wifi anda sudah menerima layanan dhcp. Karena anda sudah menerima IP secara otomatis dari DHCP server dan anda tidak perlu memasukan IP secara manual.
Berikut langkah - langkah konfigurasi DHCP di Cisco Packet Tracer :
1. Setelah membuka Cisco Packet Tracer, buat sebuah topologi jaringan star. Seperti gambar dibawah :
2. Selanjutnya, port yang terhubung dari switch ke PC berwarna hijau. Kalau yang dari switch ke router memang masih erwarna merah Karena belum di konfigurasi.
3. Kemudian klik pada router untuk mulai menkonfigurasi DHCP.
4. Kemudian tambahkan beberapa perintah ini :
firdausakbar11>enable
firdausakbar11#configure terminal
firdausakbar11(config)#int fa0/0
firdausakbar11(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
firdausakbar11(config-if)#no shut
5. Jika sudah, tekan ENTER kemudian tambahkan beberapa perintah untuk konfigurasi dhcp :
firdausakbar11(config-if)#ex
firdausakbar11(config)#ip dhcp pool dhcp 1 //dhcp1 merupakan nama dhcp, bisa diganti dengan nama lain
firdausakbar11(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0
firdausakbar11(dhcp-config)#default-router 192.168.10.1
firdausakbar11(dhcp-config)#ex
Sampai di langkah ini konfigurasi dhcp di router sudah selesai.
6. Kemudian kita beralih di konfigurasi PC. Klik PC kemudian pilih Desktop > IP Configuration
7. Klik pada DHCP. Tunggu beberapa saat, kemudian akan terlihat “DHCP request succesful”. Dan akan terisi IP nya.
8. Lakukan juga pada PC yang lain dan Laptop yang lain. Caranya sama.
9. Ada satu lagi fitur dari cisco ini yaitu dapat menentukan IP address yang tidak boleh diberikan ke client (pengecualian IP). Lalu bagaimana caranya? Mari kita praktekkan.
Kembali ke router, masukkan perintah berikut
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.10.1 192.168.10.20
Router(config)#ex
10. Perintah di atas berarti IP 192.168.10.1 sampai 192.168.10.20 tidak boleh diberikan kepada client. maka nanti IP yang diterima oleh client dimulai dari 192.168.10.21
11. Kemudian kita beralih ke PC lagi
Desktop > IP Configuration
Klik pada Static kemudian klik lagi pada DHCP
Akan terlihat IP yang diterima adalah 192.168.10.21 seperti gambar diatas.
12. Lakukan juga pada PC yang lain. Maka nanti IP akan berubah semuanya.
Langkah terakhir adalah melakukan tes ping dari PC satu ke PC yang lain.
13. Klik ikon amplop yang ada di sidebar kanan kemudian klik sebuah PC kemudan klik PC yang lain seperti gambar di bawah (misalnya PC0 ke PC1)
14. Kemudian hasil ping (sukses atau gagal) akan berada di kanan bawah seperti pada gambar
Jika Successful berarti konfigurasi sudah benar dan service DHCP sudah berfungsi dengan baik.
Sekian tutorial dari saya semoga dapat membantu.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Konfigurasi DHCP Server Pada CISCO Paket Tracer
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah service dari server yang memungkinkan sebuah PC/Laptop/perangkat lain client bisa mendapat IP secara otomatis dari server DHCP. Dengan service ini, administrator jaringan maupun pengguna jaringan menjadi lebih mudah dan praktis dalam menggunakan jaringan. Misalnya dalam sebuah jaringan ada 200 PC, jika tidak ada DHCP maka admin tersebut harus menkonfigurasi satu per satu PC nya dengan memasukkan IP, gateway, dns, dan subnetmask.
Hal ini tentu sangat melelahkan dan memakan banyak waktu. Namun dengan layanan DHCP seorang admin hanya perlu mengaktifkan DHCP dan setiap PC ataupun perangkat lain akan menerima IP, DNS, gateway, dan subnetmask secara otomatis. Dengan layanan DHCP tidak perlu memakan banyak waktu.
Sebenarnya jika anda terhubung ke jaringan internet, misal wifi anda sudah menerima layanan dhcp. Karena anda sudah menerima IP secara otomatis dari DHCP server dan anda tidak perlu memasukan IP secara manual.
Berikut langkah - langkah konfigurasi DHCP di Cisco Packet Tracer :
1. Setelah membuka Cisco Packet Tracer, buat sebuah topologi jaringan star. Seperti gambar dibawah :
3. Kemudian klik pada router untuk mulai menkonfigurasi DHCP.
4. Kemudian tambahkan beberapa perintah ini :
firdausakbar11>enable
firdausakbar11#configure terminal
firdausakbar11(config)#int fa0/0
firdausakbar11(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
firdausakbar11(config-if)#no shut
5. Jika sudah, tekan ENTER kemudian tambahkan beberapa perintah untuk konfigurasi dhcp :
firdausakbar11(config-if)#ex
firdausakbar11(config)#ip dhcp pool dhcp 1 //dhcp1 merupakan nama dhcp, bisa diganti dengan nama lain
firdausakbar11(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0
firdausakbar11(dhcp-config)#default-router 192.168.10.1
firdausakbar11(dhcp-config)#ex
Sampai di langkah ini konfigurasi dhcp di router sudah selesai.
6. Kemudian kita beralih di konfigurasi PC. Klik PC kemudian pilih Desktop > IP Configuration
7. Klik pada DHCP. Tunggu beberapa saat, kemudian akan terlihat “DHCP request succesful”. Dan akan terisi IP nya.
8. Lakukan juga pada PC yang lain dan Laptop yang lain. Caranya sama.
9. Ada satu lagi fitur dari cisco ini yaitu dapat menentukan IP address yang tidak boleh diberikan ke client (pengecualian IP). Lalu bagaimana caranya? Mari kita praktekkan.
Kembali ke router, masukkan perintah berikut
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.10.1 192.168.10.20
Router(config)#ex
10. Perintah di atas berarti IP 192.168.10.1 sampai 192.168.10.20 tidak boleh diberikan kepada client. maka nanti IP yang diterima oleh client dimulai dari 192.168.10.21
11. Kemudian kita beralih ke PC lagi
Desktop > IP Configuration
Klik pada Static kemudian klik lagi pada DHCP
Akan terlihat IP yang diterima adalah 192.168.10.21 seperti gambar diatas.
12. Lakukan juga pada PC yang lain. Maka nanti IP akan berubah semuanya.
Langkah terakhir adalah melakukan tes ping dari PC satu ke PC yang lain.
13. Klik ikon amplop yang ada di sidebar kanan kemudian klik sebuah PC kemudan klik PC yang lain seperti gambar di bawah (misalnya PC0 ke PC1)
14. Kemudian hasil ping (sukses atau gagal) akan berada di kanan bawah seperti pada gambar
Jika Successful berarti konfigurasi sudah benar dan service DHCP sudah berfungsi dengan baik.
Sekian tutorial dari saya semoga dapat membantu.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Komentar
Posting Komentar